Saturday, October 25, 2025

Cerita Sexku Bersama Mama Mertuaku Hot

Aku berusia 30 tahun, sebut saja namaku Herman, Pipit istriku Berusia 29 Tahun, Kami baru dikaruniai seorang anak lelaki yang lucu yang ku beri nama Fadli, berusia 2,5 tahun. Pada hari yang sudah kami tentukan aku sekeluarga berangkat ke Kota S. Penumpang kereta Argo Lawu tidak terlalu penuh! Mungkin, dikarenakan hari lMamar masih beberapa hari lagi, jadi aku istri dan anakku lebih leluasa beristirahat selama dalam perjalanan.

Jam 5:30 pagi kereta tiba di stasiun kota S, Kami di jemput Mama mertuaku dan pakde Botak sopir keluarga Mertuaku. Cerita Ngesex Sedarah Mama mertuaku begitu bahagianya dengan kedatangan kami, anak kami Fadli pun langsung dipeluk dan diciumi, maklum anak kami Fadli cucu lelaki pertama bagi keluarga bapak dan Mama mertuaku.



Akhirnya, kami sampai juga di desa LS tempat tinggal mertuaku, suasana desa yang cukup tenang langsung terasa, ditambah lagi rumah mertuaku yang begitu besar, hanya dihuni oleh Bapak dan Mama mertuaku saja. Cerita Ngesex Sedarah kelima anak bapak dan Mama mertuaku semuanya perempuan, dan sudah pada menikah semua! kecuali Adik iparku yang paling bungsu saja yang belum menikah! dan saat ini sedang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi negri di kota Y.

“Bapak mana Ma? Tanya Pipit istriku”.
“Bapakmu lagi kerumah Bupati, Biasalah paling-paling ngomongin proyek!”, Jawab Mama mertuaku.
Mama mertuaku seorang wanita yang berumur kurang lebih 48 tahun, kulitnya putih bersih. Bapak dan Mama mertuaku menikah disaat usia mereka masih remaja, namun begitu, Mama mertuaku masih tetap terlihat cantik walaupun usianya hampir memasuki kepala lima. Istriku sendiri anak kedua dari 5 bersaudara.

Setelah mandi dan beristirahat kamipun makan pagi bersama. Cerita Ngesex Sedarah Kami bercerita kesana kemari sambil melepas lelah dan rasa rindu kami, tanpa terasa haripun sudah menjelang sore .
Selepas mahgrib bapak mertuaku kembali dari rumah bupati, kami pun kembali bertukar cerita, semakin malam semakin sepi padahal baru jam 8 malam. Maklumlah didesa!
“Ini minum wedang buatan Mama! Biar kalian segar saat bangun pagi harinya”.
Aku, istriku dan bapak mertuaku pun langsung memimum wedang buatan Mama mertuaku.
“Enak sekali Ma! apa ini Tanya Pipit istriku “.
“Itu wedang ramuan Mama sendiri! Gimana, seger kan?”

Kamipun melanjutkan obrolan kami kembali, kurang lebih setengah jam kami ngobrol, rasanya mata ini kok berat sekali. Istiku pamit menyusul anak kami yang sudah duluan tertidur. Aku mencoba bertahan dari rasa ngatuk! dan melanjutkan cerita kami, namun apa daya! rasa ngantuk ini sudah terlalu berat. Akupun pamit tidur pada bapak dan Mama mertuaku.

Sambil menguap aku berjalan menuju kamar tidur kami yang cukup besar, kulihat istri dan anakku sudah tertidur dengan nyenyaknya. Tumben dia nggak nungguin aku? Akupun langsung merebahkan diri karena rasa ngantuk yang begitu berat. Tak lama aku pun langsung tertidur.
Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan seperti ada yang menciumku, membelaiku, aku mencoba untuk membuka mataku, namun aku tetap tidak sanggup untuk membuka mataku ini. Rasanya seperti ada yang mengganjal dimataku, yang membuat aku terus tertidur.

Aku juga merasakan nikmat saat berejakulasi. Dan Aku berangapan bahwa semua ini hanya mimpi basah saja. Ketika pagi harinya aku terbangun, kulihat istri dan anakku masih lelap tertidur, aku ke kamar mandi untuk kencing! begitu aku melihat kemaluanku, ada bekas sperma kering? Kupegang kemaluanku dan jembutku kok lengket? ketika kucium, aku mengenal betul bau yang begitu kas, bau dari lendir kemaluan perempuan.

Aku berpikir kok mimpi basah ada bau lendir perempuannya?, apa semalam aku diperkosa setan? Saat kami semua sarapan pagi, aku hendak menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan, jadi aku diamkan saja peristiwa semalam.
Hari kedua disana, aku, istri dan anakku tamasya ke daerah wisata, kami pulang sudah malam. Cerita Ngesex Sedarah Seperti hari kemarin, setelah ngobrol-ngobrol dan istirahat Mama mertuaku memberi kami wedang buatannya, aku dan istrikupun langsung meminumnya. Herannya kurang lebih 30 menit setelah aku menghabiskan wedang buatan Mama mertuaku, rasa ngantuk kembali menyerang aku dan istriku.
Karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa ngantuk yang begitu sangat, kami berdua pamit hendak tidur, untungnya anak kami sudah tertidur dalam perjalanan pulang.

“Mas aku ngantuk! selamat tidur ya Mas!”.
Langsung istriku merebahkan badan dan tertidur dengan pulasnya. Akupun ikut tertidur. Apa yang kemarin malam terjadi, malam ini terulang kembali. Pagi harinya setelah aku melihat bekas sperma dan bekas lendir perempuan yang sudah mengering dan membuat kusut jembutku, aku bertanya tanya dalam hatiku?, apa yang sebenarnya terjadi?

Hari ketiga, aku tidak ikut pergi jalan jalan!, hanya istri anak serta Mama mertuaku saja yang pelesir ke tempat sanak pamily keluarga istriku. Aku hanya rebahan ditempat tidur sambil melamun dan mengingat kejadian yang kualami selama 2 malam ini. Apa ada mahluk halus yang memperkosaku disaat aku tidur? Kenapa setiap habis meminum wedang, aku jadi ngantuk? Cerita Ngesex Sedarah apa karena suasana desa yang sepi? Padahal aku biasanya kuat begadang, atau karena wedang?

Nanti malam aku coba untuk tidak meminum wedang buatan Mama, batinku. Berbagai pertanyaan muncul dalam benakku, karena lelah akhirnya akupun tertidur. Saat malam menjelang, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang bincang. Seperti hari kemarin-kemarin pula, Mama mertuaku memberi kami wedang buatannya. Istri dan bapak mertuakupun sudah menghabiskan minumannya, sementara aku belum meminumnya.

“Kok nggak diminum Mas wedangnya”, tanya Mama mertuaku?
Aku memang mencoba untuk tidak meminum wedang tersebut, walaupun badan segar saat bangun tidur! namun aku berniat untuk tetap tidak memimumnya. Cerita Ngesex Sedarah Karena aku penasaran dengan apa sudah aku alami beberapa hari ini. Saat aku hendak meminumnya aku berpura pura sakit perut, sambil membawa wedang yang seolah olah sedang kuminum aku berjalan kearah dapaur menuju toilet. Padahal sesampainya dikamar mandi, aku langsung membuang wedang tersebut.

Aku berkumpul kembali ke ruang keluarga, kurang lebih tiga puluh menit! kulihat istiku dan bapak mertuaku sudah mengantuk dan berniat untuk tidur. Namun hal itu tidak terjadi denganku, apa karena aku tidak meminum wedang tersebut? Aku masih segar dan belum mengantuk. Aku pun berpura-pura seperti orang mengantuk, kami berdua pamit dan masuk kekamar, istrikupun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang cukup nyaman dimata.

“Mas aku ngantuk sekali! Kamu nggak kepengen kan? Besok aja ya Mas! aku ngantuk sekali Mas”
Kukecup kening istriku dan dia pun langsung tertidur.
Aku masih melamun, Cerita Ngesex Sedarah kenapa hari ini aku tidak mengantuk seperti biasanya? Apa karena aku tidak meminum wedang buatan Mama? Hampir setengah jam setelah istriku terlelap, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki menghampiri kearah kamarku! Langsung aku pura-pura tertidur. Kulihat ada yang membuka pintu kamarku, saat kubuka sedikit kelopak mataku ternyata Mama mertuaku! Mau apa beliau? Aku terus pura-pura tertidur. Untung lampu tidur dikamar kami remang-remang jadi ketika aku sedikit membuka kelopak mataku tidak terlihat oleh Mama mertuaku.

Deg.. jantungku berdebar saat Mama mertuaku menghampiriku, langsung mengelus elus burungku yang masih terbungkus celana pendek. Aku hendak menegurnya, namun rasa penasaran dengan apa yang terjadi 2 hari ini dan apa yang akan dilakukan Mama mertuaku membuat aku terus berpura-pura tertidur.

Mama mertuaku pun langsung menurunkan celana pendek serta celana dalamku tanpa rasa canggung atau takut kalau aku dan istri ku terbangun, atau mungkin juga mertuaku sudah yakin kalau kami sudah sangat nyenyak sekali.

Blass lepas sudah celanaku! Aku telanjang, jantungkupun makin berdebar, aku terus berpura-pura terdidur dengan rasa penasaran atas perbuatan Mama mertuaku. Aku menahan napas saat Mama mertuaku mulai menjilati dan mengulum kemaluanku, hampir aku mendesih, aku mencoba terus bertahan agar tidak mendesis dan membiarkan Mama mertuaku terus melanjutkan aksinya. Kemaluanku sudah berdiri dengan tegaknya, Mama mertuaku dengan asiknya terus mengulum kemaluanku tanpa tahu bahwa aku tidak tertidur. Jujur aku akui, bahwa aku juga sebenarnya sudah sangat terangsang sekali. Ingin rasanya saat itu juga, aku bangun, langsung menerkam, mencumbu dan menyetubuhi Mama mertuaku.

Kutahan semua gejolak birahiku, dan ku biarkan Mama mertuaku terus melanjutkan aksinya. Tiba-tiba Mama mertuaku melepas kulumannya dan bangkit berdiri, aku terus memperhatikannya, dan bless.. Cerita Ngesex Sedarah mertuaku melepas dasternya, ternyata dibalik daster tersebut mertuaku sudah tidak memakai BH dan celana dalam lagi.

Aku sangat berdebar, dag.. dig.. dug suara jantungku saat menyaksikan tubuh telanjang Mama mertuaku, apalagi ketika Mama mertuaku mulai naik ketempat tidur, langsung mengangkangiku tepat diatas burungku, makin tak karuan detak jantungku.
Digemgamnya kemaluanku, diremas halus sambil dikocok-kocok perlahan, kemudian di gesek-gesekan ke memek Mama mertuaku.

Aku sudah tidak tahan lagi! Ingin rasanya langsung kumasukan kontolku! Sambil berjongkok, burungkupun diarahkannya kelubang surga Mama mertuaku! perlahan-lahan sekali beliau menurunkan pantatnya memasukan burungku ke memeknya! sambil memejamkan mata menikmati mili demi mili masuknya burungku ke sarangnya.
“Ahh.. ahh nikmat”, jerit mertuaku, saat semua burungku telah amblas masuk tertelan memek Mama mertuaku.

Sambil terus berpura-pura tertidur aku menahan gejolak birahiku yang sudah memuncak.
“Ahh.. Mama mertuaku menjerit tertahan saat beliau mulai naik turun bergoyang menikmati rasa nikmat yang beliau rasakan.
Mama mertuaku terus menjerit, mendesah, Cerita Ngesex Sedarah tanpa takut aku, istri dan anakku atau bapak mertuaku terbangun.
Mama mertuaku terus bergoyang naik turun. Belum beberapa lama menaik turunkan pantatnya, tubuh Mama mertuaku mengejang.
“Ahh nikkmatt”, jerit panjang Mama mertuaku.

Rupanya Mama mertuaku baru saja mendapatkan orgasmenya.
Mama mertuaku langung rebah menindih tubuhku mencium bibirku membelai kepalaku seperti, seorang istri yang baru saja selesai bersetubuh dengan suaminya, aku langsung membuka mataku.
“Jadi selama ini aku tidak bermimpi! dan tidak pula tidur dengan mahluk halus!”.
Mama mertuaku bangkit karena kaget

“Mass ka.. mu ndak ti.. dur? kamu nggak meminum wedang yang Mama bikin?”.
“Tidak Ma! aku tidak meminumnya”, Cerita Ngesex Sedarah Mama mertuaku salah tingkah dan serba salah! mukanya memerah tanda beliau mengalami malu yang sangat luar biasa.
Aku bangkit dan duduk ditepi ranjang,
“Mass..”, Mama mertuaku menangis sambil duduk dan memeluk kakiku.
“Ammpuni Mama, Mass”.

Aku merasa kasihan melihat Mama mertuaku seperti itu, karena aku sendiripun sudah sangat terangsang akibat permainan Mama mertuaku tadi.
“Ma aku belum tuntas!”, aku angkat mertuaku, aku peluk, kucium bibirnya.
“Sudah Ma, jangan menangis!, aku juga menikmatinya kok Ma!”.
Kulepas bajuku, kami berdua sudah telanjang bulat, kupeluk Mama mertuaku dan kamipun berciuman dengan buasnya.

“Ahh Mas.. nikmat.. Mas..”, saat kuhisap dan kuremas tetek mertuaku yang sudah kendur..
“Ah.. Mas nikmat..”, kutelusuri seluruh tubuhnya, dari teteknya, terus kuciumi perutnya yang agak gendut.
“Ahh Mass”, jeritnya, saat kuhisap kemaluannya, kujilati itilnya sambil ku gigit gigit kecil.
Dua jarikupun terbenam di dalam memek Mama mertuaku, Cerita Ngesex Sedarah jeritan mertuaku makin tak terkendali, apalagi disaat dua jariku mengocok dan menari-nari dilubang memeknya dan lidahku menari nari di itilnya.
“Ahh.. Mass Mama mau keluar lagi.. ahh! Mama keluarr!, aarrgghh”, jerit Mama mertuaku.
Tanpa sadar kaki mertuaku menjepit kepalaku! Sampai sampai aku tidak bisa bernapas.
“Enak Ma?”

“Enak sekali Mas”. Kucium kembali mertuaku.
“Ma.. apa Pipit nanti nggak bangun?”
“Tenang Mas! Wedang itu merupakan obat tidur buatan Mama yang paling ampuh!”
“Tidak berbahaya Ma?”
“Tidak Mas”
Kugeluti kembali mertuaku.. kucium.. kuhisap teteknya. Cerita Ngesex Sedarah Kucolok-colok memeknya dengan dua jari saktiku.
“Oohh Mass masukin Mass Mama sudah nggak tahan lagi.. Mas”.
Dengan gaya konvensional langsung kuarahkan kontolku ke lubang surga Mama mertuaku, dan akhirnya masuk sudah.

Gambar Bersama Mama Mertuaku Hot


“Oh.. Mas nikmat sekali..”.
“Iya Ma.. aku juga nikmat.. memek Mama nikmat sekali.., goyang terus Ma..”.
Kamipun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi. Aku mendayung naik turun dan Mama mertuaku bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan dua alat kelamin kami.
“Ohh Mas.. Mama mau keluar lagi..”.
Rupanya Mama mertuaku orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya, Cerita Ngesex Sedarah aku pun tak mau kehilangan moment.
“Tahan Maa!, sedikit lagi akuu juga keluarr..”, sambil kupercepat goyangan keluar masuk kontolku.
“Akk Mass, Mama sudah nggak kuatt”.
Dan serr serr aku merasakan kemaluanku seperti di siram air yang hangat rasanya. Akupun sudah tak kuat lagi menahan ejakulasiku!

“Mamau aacchh, cret.. cret.. cret..”, akupun rubuh memeluk Mama mertuaku.
“Ma!, jadi yang yang kemarin-kemarin itu Mama yang melakukannya?”
“Iya Mas, maafin Mama! Mama jatuh cinta sama Mas Herman sejak pertama kali Mama melihat Mas. Apalagi Bapak sudah lama terserang impotensi”.
“Kenapa harus seperti pencuri Ma?”.
“Mama takut ditolak Mas! lagi pula Mama malu, sudah tua kok gatel”.
“Apa semua mantu Mama, Mama perlakukan seperti ini?”.
Sambil melotot Mama mertuaku berkata, “Tidak Mas! Mas Herman adalah lelaki kedua setelah bapak, Mas lah yang Mama sayangi”. Kucium kembali mertuaku, kupeluk.

“Mulai besok Mama jangan pakai wedang lagi, untuk Mama, aku siap melayani, kapanpun Mama mau”.
Kamipun bersetubuh kembali, tanpa mempedulikan bahwa di sampingku, istri dan anakku tertidur dengan pulasnya. Tanpa istriku tahu! didekatnya aku dan Mamanya sedang menjerit jerit mereguk nikmatnya persetubuhan kami. Cerita Ngesex Sedarah Saat ayam berkokok dan jam menunjukan pukul 3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat, lalu Mama mertuaku dengan santai berjalan keluar dari kamar kami sambil berkata, “Mas Herman terima kasih!”.

Yah.. itulah awal hubungan sexku dengan Mama mertuaku, walaupun ada rasa sesal, namun rasa sesal itu lenyap tertelan nikmat yang kudapat, dan akupun jadi tahu bahwa wanita seusia Mama mertuaku sangat nikmat untuk di setubuhi. Nanti akan aku ceritakan kembali kisah persetubuhanku dengan mertuaku selama aku lMamaran di desa LS.
Pagi Harinya, saat aku terbangun waktu sudah menunjukan pukul 10:15, kulihat disampingku, istri dan anakku sudah tidak ada lagi. Ahh.., akupun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka. Mama mertuaku, orang yang sangat aku hormati, dan sangat aku kagumi kecantikannya, dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Cerita Ngesex Sedarah Malah Mama mertuaku juga yang memulai awal perselingkuhan kami.

“Selamat pagi Ma”, sapaku saat kulihat di dapur istriku sedang membuatkan kopi untukku,
“Kok sepi pada kemana mah?”
“Kamu sih bangunnya kesiangan, Bapak pergi ke Wonogiri, Mama pergi ke pasar sama Fadli”.
Kupandangi wajah istriku, tiba-tiba saja terlintas bayangan wajah Mama mertuaku, akupun jadi terangsang, karena peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku.
“Ihh.. apa-apaan sih Mas.. jangan disini dong Mas..”, protes istriku saat kutarik lengannya, langsung kupeluk dan kulumat bibirnya..

“Mas.. malu.. ahh, nanti kalau Mama datang bagaimana?”
Aku yang sudah benar benar terbakar birahi, sudah tidak perduli lagi akan protes istriku, kuremas teteknya, ku lumat bibirnya, yang aku bayangkan saat itu adalah Mama mertuaku. Cerita Ngesex Sedarah Kubalik tubuh istriku, dalam posisi agak membungkuk, kusingkap ke atas dasternya kuturunkan celana dalamnya dan,
“Uhh Mas pelan pelan dong.”
Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut, langsung kuarahkan burungku yang sudah tegak berdiri kelobang memek istriku.
“Mass.. pelan pelan.. dong.. sakit.. Mas.”
Semakin istriku berteriak, gairahkupun semakin meninggi, aku terus memaksa memasukan kontolku ke lubang memek istriku, yang belum basah benar.
“Ahh..”, jeritku, saat burungku amblas tertelan memek istriku.
Entahlah, saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi, langsung ku kugoyang maju mundur pantatku.

“Ahh nikmat Ndri..”, kugoyang dengan keras keluar masuk kontolku.
“Mas.. enak mass.”
Terus kugoyang maju mundur, mungkin karena terlalu bernafsu, baru beberapa menit saja, Cerita Ngesex Sedarah rasanya ejakulasiku sudah semakin dekat, denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang memek istriku.
“Ndri .. aku mau keluarr nihh.”
“Tahann mass, jangan dulu.., tahan sayang”, pinta istriku.
Namun, semua permintaan istriku itu sia-sia, aku sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku, sedetik kemudian aahh, seluruh syaraf tubuhku menegang dan cret.. cret.. crett.. uhh.. aku menjerit tertahan sambil dengan erat kupeluk tubuh istriku dari belakang.
Kulihat, raut wajah kekecewaan diwajah Pipit istriku,
“Maaf.. ya.. sayang. aku sudah ngak tahan, aku terlalu bernafsu, habis kamu sexy sekali hari ini”, rayuku.

“Ndak apa-apa Mass..”, kukecup keningnya.
“Kamu aneh deh Mas?, ngak biasanya kamu kasar kayak tadi?”, tanya istriku sambil berlalu menuju kamar mandi.
Kasihan istriku. padahal saat bersetubuh dengannya, aku membayangkan, yang sedang kusetubuhi adalah Mama mertuaku.
Saat siang menjelang, setalah makan siang, Cerita Ngesex Sedarah istriku dijemput oleh teman-teman genknya waktu di SMA dulu, rupanya istriku sudah janjian untuk bertemu dengan teman-teman sekolahnya dulu, kebetulan salah satu sahabat karib istriku yang sekarang ini tinggal dilampung, saat ini sedang pulang kampung juga.

“Pada mau kemana nih?” Tanyaku
“Mumpung kita lapi pada kumpul nih Mas, kita mau jalan- jalan aja Mas. Ya.. Paling-paling ke kota S makan Soto gading”, Jawab mereka.
Setelah berbasa basi, mereka pamit padaku dan Mama mertuaku.
“Da.. da Fadli jagain mamah ya..”, kukecup anakku.
“Ma aku pergi dulu ya”, pamit istriku.
“Mas aku jalan jalan dulu yahh, bye Mas”
Saat aku masuk kedalam rumah aku lihat Mama mertuaku sedang mengunci pintu gerbang.
“Kok digembok Ma?

“Biar aman”, katanya, sambil berjalan dan masuk ledalam rumah, dan klik.. Pintu rumah pun di kunci oleh Mama mertuaku.
Aku dan Mama Mertuaku saling berpandangan, seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan, entah siapa yang memulai aku dan Mama mertuaku sudah saling berpelukan dengan mesranya, Cerita Ngesex Sedarah Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan pantatnya.
“Mas Herman, Saat-saat seperti inilah yang paling Mama tunggu-tunggu”
kupandangi wajah Mama mertuaku, sunguh cantik sekali, kucecup kening mertuaku, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling hisap, kuangkat dan kulepas daster yang dipakai Mama mertuaku. Terbuka sudah, ternyata Mama mertuaku sudah tidak memakai Bh dan celana dalam lagi, kuhisap teteknya, kujilati inhci demi inchi seluruh tubuh Mama mertuaku.
“Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..”

Kuajak Mama mertuaku pindah ke sofa.
“Kamu duduk Mas..”, dilepasnya kaos dan celanaku, aku dan Mama mertuaku sudah polos tanpa sehelai benangpun yang menempel ditubuh kami berdua.
“Ahh.. nikmat Ma.., ohh hisap terus Ma, hisap kontolku Ma.. ahh”
Nikmat sekali kuluman Mama mertuaku, kami berdua sudah lupa diri, saling merangsang saling meremas.
“Ohh.. Ma.., akupun bangkit untuk merubah posisi, Cerita Ngesex Sedarah kurebahkan Mama mertuaku dilantai, kakinya mengangkang, kupandangi memeknya, yang telah melahirkan istriku, kuhisap, kukecup dengan lembut memek Mama mertuaku, kujilati dengan penuh perasaan, kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang sorga Mama mertuaku

“Ohh.. Mas.. jangan siksa Mama sayang.., Mass, Hermano.., masukin sekarang Mas.., Mama sudah mau keluar sayang”
Langsung kuarahkan batang kontolku kelubang surga Mama mertuaku. yang sudah pasrah dan siap untuk di sodok-sodok kontolku. Kugesek-gesek perlahan kontolku di itil Mama mertuaku yang sudah mengeras dan.. belss.. uhh, rintih Mama mertuaku saat kepala kontolku menerobos memasuki lubang nikmatnya.
“Ohh.., Mas masukin semuanya sayang.. jangan siksa Mama.. sayang..”
Lalu kuhentak dengan kasar.. ahh.. jerit mertuaku saat seluruh batang kontolku amblas meluncur dengan indahnya terbenam dijepit memek Mama mertuaku, yang rasanya membuat aku jadi ketagihan mengentoti Mama mertuaku. Cerita Ngesex Sedarah Kupeluk Mama mertuaku, kamipun saling melumat, kuangkat perlahan-lahan kontolku kuhujam kembali dengan keras.

“Aahh..”, jerit Mama mertuaku.
“Mas.. Herman.. entotin Mama Mass.. entotin Mama.. Mas .. ohh mass. puasin Mama.. sayang.., uhh ahh.”
Akupun semakin terangang dan bersemangat mendengar rintihan dan jeritan-jeritan jorok yang keluar dari mulut Mama mertuaku.
Kunaik turunkan pantatku dengan tempo yang cepat dan kasar.
“Ahh.. ahh .. Mama.., jeritku, aku mau keluar.. Maa.”
“Iyaa.. sayang Mama juga mau keluarr.”
Kupercepat kocokan keluar masuk kontol ku, plak.. plak.. plak..
“Mass.. ayo Mass.. keluar.. bareng.. sayang. Ahh..”
Tubuh Mama mertuaku pun mengejang, kakinya menjepit pinggangku.
“Mass ahh ahh”

“Mamau, arrgg”, jerit kami bersamaan saat nikmat itu datang seperti ombak yang bergulung gulung.
“Cret.. crett.. crett..”, kusirami rahim Mama mertuaku dengan spermaku.
Aku dan Mama mertuaku terus berpelukan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang begitu dahsyat yang kami raih secara bersamaan,
“Ma..” kulihat Mama mertuaku masih memejamkan matanya, Cerita Seks Sedarah dengan nafas terengah-engah.
“Iya Mas..”

“Rasanya aku jatuh cinta sama Mama..”, kulihat Mama mertuaku tersenyum. manis sekali..
“Mama maukan jadi kekasihku Ma”.
Mama mertuakupun hanya tersenyum dan mengecup keningku dengan mesranya, sambil berkata, “Mas ini nikmat sekali..”, dikecup kembali keningku.
Hari itu sampai magrib menjelang kami berdua terus berbugil ria, aku dan Mama mertuaku seperti layaknya pengantin baru, yang terus menerus melakukan persetubuhan tanpa merasa bosan, tanpa lelah kami terus menumpahkan cairan nikmat kami, di dapur, dikamar tidur Mama mertuaku dan di kamar mandi. Yang paling dasyat, setelah aku dan Mama mertuaku, Cerita Ngesex Sedarah meminum jamu buatan Mama mertuaku. Badanku segar sekali, dan kontolku begitu keras dan kokoh.., kukocok kontolku dilubang surga Mama mertuaku, sampai banjir memek Mama mertuaku danIMama mertuaku memohon kepadaku agar aku memasukan kontolku di lubang anusnya.

Nikamat sekali .. saat kutembakan spermaku didalam liang anus Mama mertuaku.
Saat istriku kembali selepas isya, kusambut istriku dan teman temannya, setelah ber bincang bincang sebentar teman teman istriku pamit pulang. Istrikupun masuk menuju kamar hendak menaruh anak kami yang sudah lelap tertidur ke pembaringan.
“Mas aku taruh Fadli di kamar dulu ya..”, kulirik Mama mertuaku dan kuhampiri beliau sambil berbisik.
“Ma.., Pipit adalah istri pertamaku, dan Mama istri keduaku”, ujarku.
Mama mertuaku pun tersenyum dengan manisnya, sambil mencubit pinggangku. Hari itu benar benar dahsyat. Dua lubang, lubang memek dan lubang anus Mama mertuaku sudah aku rasakan.

Pada hari keenam lMamaran kami di desa Gl, aku dan istriku terpaksa harus pulang ke Jakarta, karena dikantor istriku ada keperluan mendadak dan membutuhkan kehadiran Istriku. Mau tidak mau aku dan Istriku membatalkan semua acara lMamaran kami di kota S.
Kulihat Mama mertuaku tampak sedih dan murung, beliau bilang sama Bapak mertuaku kalau beliau masih kangen sama kami, dan kalau menunggu hari raya nanti, rasanya terlalu lama buat beliau. Cerita Ngesex Sedarah Padahal itu adalah alasan Mama mertuaku, Mama mertuaku masih belum mau berpisah denganku, kurayu istriku agar membujuk Bapak mertuaku, berkat bujukan istriku akhirnya Bapak mertuaku membolehkan Mama mertuaku ikut kami ke Jakarta. Mama mertuaku sangat gembira sekali dan kulihat sekilas matanya melirik kearahku.

Besoknya Aku memesan tiket kereta Argo Dwipangga, karena hari itu hari kerja, maka Akupun dengan mudah memperoleh tiket, Aku membeli empat tiket dan sedikit oleh-oleh untuk teman teman kami. Sesampainya aku dirumah, kami pun langsung berkemas kemas merapikan barang bawaan kami., Jam sudah menunjukan pukul 6:30 sore. Cerita Ngesex Sedarah Saat aku hendak menuju kekamar mandi aku berpapasan dengan Mama mertuaku yang hari itu tampak cantik sekali, kubisikan kepadanya, agar Mama mertuaku tidak usah memakai celana dalam, Mama mertuakupun tersenyum penuh arti.

Dengan diantar Pakde Botak dan Bapak mertuaku Jam 8:30 malam kami tiba di stasiun Balapan, setelah menunggu sekitar kurang lebih setengah jam keretapun berangkat. Kuputar bangku tempat duduk kami, biar kami bisA saling berhadapan. Istriku duduk bersama anakku yang sudah teridur dipangkuan istriku sementara aku duduk bersama Mamamertuaku. Cerita Ngesex Sedarah Setelah lewat stasiun yogyakarta, kulihat bangku disamping tempat duduk lami kosong. Berarti sudah tidak ada penumpang.., akupun pindah tempat duduk di sebelah kami, ternyata penumpang kereta hari ini tidak begitu penuh.

Dinginnya AC di kereta membuat banyak penumpang yang menarik selimut dan tertidur dengan lelapnya. Kulihat istri dan Mama mertuaku pun sudah tertidur. Jam 2 pagi aku terbangun kulihat istri dan anakku masih tertidur, aku bangkit dengan perlahan lahan kucolek Mama mertuaku, beliau membuka matanya, sstt, akupun memberi kode kepada Mama mertuaku. perlahan lahan Mama mertuaku bangkit, kulihat istri dan anakku masih tertidur.

“Ma.. aku kepengen.. bisikku..”, Mama mertuakupun tersenyum, kami berjalan ke arah belakang melewati penumpang lain yang masih lelap tertidur.
Sesampainya kami di gerbong belakang, tepat dibelakang gerbong kami, ternyata hanya ada beberapa penumpang yang sedang terlelap dan masih banyak kursi yang kosong. Cerita Ngesex Sedarah Setelah mendapat tempat duduk yang kurasa aman kuputar bangku didepan biar aman dan lega bagian tengahnya.
Langsung kupeluk Mama mertuaku, kamipun saling berpagutan, kuremas tetek Mama mertuaku, dengan perasaan yang sangat berdebar, kubuka celanaku sampai sebatas lutut, kontolku sudah tegak dengan sempurna, kuangkat rok panjang Mama mertuaku.. woww ternyata Mama mertuaku sudah tidak memakai celana dalam lagi.

“Kamu yang suruh.. katanya”, sambil memencet hidungku.
Aku duduk di lantai kereta, Cerita Ngesex Sedarah badanku bersandarkan tempat duduk, Mama mertuakupun bangkit mengangkangiku, perlahan-lahan di arahkan memeknya ke burungku yang sudah tidak sabar menerima sarangnya. Diturunkan perlahan lahan dan bless.. amblas semua kontolku masuk kedalam tertelan lobang nikmat Mama mertuaku yag sudah sangat basah sekali.
“Ahh rintih kami bersamaan..”

Goncangan kereta api dan goyangan naik turun pantat Mama mertuaku menambah nikmatnya persetubuhan kami.
Dengan cepat Mama mertuaku menaik turunkan pantatnya, Cerita Ngesex Sedarah kami berdua bersetubuh dengan rintihan perlahan. takut kalau-kalau ada penumpang yang terbangun dan melihat perbuatan kami.
Hanya beberapa menit saja.., “Aahh, hh.. Mamau aku.. aku.. mau keluarr..”.
“Cret.. cret.. crett..”

Kuangkat badanku dan kupeluk dengan erat tubuh Mama mertuaku, tanpa sadar Mama mertuakupun mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.

“Deg-deg-deg-deg”, suara jantungku, untungnya tidak ada seorangpun yang lewat.. modar mandir.
Buru buru Aku dan Mama mertuaku merapikan pakaian kami dan bergegas kembali kegerbong kami, Cerita Ngesex Sedarah kulihat anak dan istriku masih lelap tertidur, Aku dan Mama mertuaku kembali keposisi kami masing-masing dan tertidur dengan senyum penuh kepuasan.

 

0 comments:

Post a Comment