Saturday, October 4, 2025

Cerita Seks ku Di Rumah Sakit

Cerita Seks Nama doktor itu  Dr Andri berusia 50 tahunan, ia adalah seorang yang jenius dan karismatik, Doktor spesialis bedah otak. Ia mempunyai seorang istri bernama Jennifer, Dr Andri sangat mencintai istrinya walaupun istrinya sakit-sakitan.

Dr. Andri berusaha keras untuk menyembuhkan penyakit istrinya, segala macam cara kedoktoran sudah ditempuh dan dicobanya namun penyakit istrinya tidak kunjung sembuh. Semakin lama penyakit istrinya bertambah parah, kodisi tubuh wanita yang disayanginya bertambah lemah.

“Andriee… aku sss udah tidak kuat lagi…”Carolina terkulai lemah dalam pelukan pria yang dicintainya. “Tidak… Tidakkkk sayanggg kamu harruss kuatt… aku tidak sanggup untuk kehilanganmu…”Dr Andri menangis terisak-isak. “Sellll..lepass kepergianku… khau Harus hidup dengan baikkk…”Carolina tampak kesulitan bernafas.

Dr. Andri menggenggam tangan wanita yang dicintainya erat-erat, Carolina tersenyum, perlahan-lahan nafasnya sirna, dan akhirnya berhenti, Dr Andri menangis terisak-isak menangisi kepergian wanita yang selama ini dicintainya.

DiaryCeritaSexku Dr. Andri seperti teringat sesuatu, dengan bersusah payah Dr Andri menggotong tubuh istrinya kesebuah ruangan. Dr Andri tampak sibuk, mempersiapkan sebuah tabung besar,mengisi tabung besar itu dengan cairan berwarna keperakan, berbagai macam kabel berbagai ukuran menempel ditabung itu, dengan terburu-buru, Dr Andri memasukkan tubuh istrinya kedalam tabung besar itu.

“Bersabarlah sayangku… sampai aku berhasil………..” Dr Andri berkata lirih sambil memandangi wanita yang dicintainya yang kini berbaring didalam tabung besar itu.

Semenjak kematian istrinya Dr Andri rajin melakukan berbagai macam experiment, sebuah buku tua menarik perhatiannya belakangan ini, wajahnya kini brewokan dan tampak lusuh, selama 8 bulan Dr Andri bekerja keras siang dan malam.

“Hmmmm….setelah ku-modifikas 70 % berhasil… namun jika gagal akibatnya sungguh mengerikan” Dr Andri memandangi hewan percobaannya, sorot matanya tampak dingin tanpa expresi, Dr Andri memandangi sebuah mesin barunya, “Mesin penukar roh X – 5 “(red : bacanya Ex Five he he he,kalo jadi sih T.T neh ceritanya  mengenai asal usul mesin X-5 akan dikupas diepisode Hospital episode sekian : X-5 The Origin  Crystal Liu Yi Fei Twin’s Babes), senyuman dingin tersungging diwajahnya,





Disuatu malam dibasement Dr Andri yang kedap suara

“Arggggghhhh…..” terdengar suara lolongan kesakitan seorang pria tua lusuh, namanya Arya seorang pengemis tua, wajahnya terlihat memelas didalam sebuah tabung besar terbuat dari kaca super kuat.

“Tollooonnnnnggggg….Ayahhhhh Hueggghhhhh….Hhhhhh” Tubuh anak kecil bernama Ade  itu kelojotan dan kemudian terkulai lemah didalam tabung besar lain, demikian juga tubuh sipengemis, suara mesin terdengar memekakkan telinga.


Perlahan-lahan tampak sebuah sinar yang berasap melayang-layang didalam kedua tabung itu. Sinar biru disebelah kanan dan Sinar kuning  disebelah kiri. Mesin itu kembali bersuara memekakkan telinga beberapa saat kemudian Sinar Biru dan Sinar Kuning itu bertukar tempat Dr Andri tertawa gembira melihat percobaannya berhasil.

Disebuah rumah dikota Jakarta.
“Ayahhh… ini Ade ” seorang pengemis tua memasuki rumah mewah, sang pemilik rumah melotot dan segera memanggil satpam untuk mengusir sipengemis yang menangis meraung-raung seperti anak kecil.
Pemilik rumah itu memang sedang mencari anaknya Ade , koq malah ada pengemis yang ngaku menjadi anaknya, sambil menghela nafas  pemilik rumah mewah itu masuk kedalam rumah.

“Tolongg Non………., saya belum makan dari kemarin ” sesosok anak kecil memohon dengan wajahnya yang memelas. Seorang gadis SMA berwajah cantik dan kaya memberikan uang 20 ribuan, bahkan bertanya dengan ramah. “Oo jadi Nama Kamu Arya ya….Ayo, masuk hujannn….”Sigadis dengan ramah mempersilahkan anak kecil itu untuk masuk kerumahnya, gadis cantik itu tidak memperhatikan senyuman aneh diwajah sang anak  yang tampak polos. “Esssttth… cantik amattt…rejeki gua  eh !!!” suara hati, sang anak

“Arya… emang kamu ngak punya orang tua ?” Gadis cantik bermata sipit itu bertanya pada Arya yang tengah makan dengan lahap.
Nama gadis itu Vina Olivia, berusia 17 tahun, kulitnya putih bersih, lekuk tubuhnya benar-benar menggoda , buah dadanya tidak begitu besar, namun nampak keras dibalik baju seragamnya.

Arya menggeleng-gelengkan kepala , wajahnya sengaja dibuat sedih “Uhukkk… uhukkkk… “Arya sampai keselek ketika tanpa sengaja melihat Paha Vina yang mulus tersibak.

“Ehhh kenapa…. Ini… duhhhh kasihannn….” Vina memberikan segelas air minum pada Arya.

“Waduhhh koqqq dikasih air sihhh…!!! yang gua mau isi didalam rok..!!! Gllekk Glekkkkk ” Arya menggerutu sambil memperhatikan Vina yang melangkah menghampiri telepon yang berdering diruangan itu.

“Hallo.. Ehhh mama… iya… emanggg sihhhh sepertinya begitu”Vina berbincang-bincang dengan orang tuanya
“Gimana Papa… sehattt ?”Vina menanyakan kabar ayahnya.
“Jadi kapannn pulangggg ?” Vina terlihat gembira.

“Ci Vina kenapa ? “setelah selesai makan Arya menghampiri Vina yang sedang duduk diatas Sofa empuk, Gadis itu agak manyun.

Vina menggeleng-gelengkan kepalanya “Ngak apa-apa…. Cuma Sebelll banyak PR”, Arya menatap Vina dengan wajah serius, matanya memperhatikan tonjolan didada Vina,melalui sela-sela kancing baju seragam Vina Arya bahkan bisa melihat sedikit gundukan daging putih itu.


“Cuppp…”sebuah kecupan mendarat dipipi Vina
“Heiiiii…. Ngapain sihhh…” Vina mendadak sewot karena pipinya dicium Arya

“Aa Aaku Cuma mau ngucapin terimakasih aja Vina…Ehh Ci Vina” Arya tersentak kaget.
“Yaa tapi ngak usah pake cium pipi segala….” Vina protes. ( red : cunihin banget nihh anakk!! Kaya crayon sincan “ho ho ho…. Cie Cie yang cantikkkkk…”)

“Maaffffff……Ci Vina”Arya pura-pura menyesal
“Ihhhhhh… lucunyaaaa…. He he he…”Vina mendadak mencubit pipi Arya kemudian gadis cantik itu memeluk Arya.
“Aduhhhh….. mampusss gua dahhhh !!!Uhhhhhh Asikkkkkkkkkkkkk” kata Arya dalam hati.

Pada saat Arya lagi bersenang-senang dipeluk oleh Vina tiba tiba suara bel berbunyi
“Kunyukkk…. Siapa sihhhh ganggu aja……” Arya down berat ketika Vina melepaskan tubuhnya yang kecil mungil dan melangkah menuju pintu.


“Mamahhhhhh…!!!! Ih sebelll tadi ditelopon bilangnya besok baru pulanggg” Vina terlihat manja.
“Haa Haa Haa… bolehhh donggg kita godain anak kita yang manjaaa” terdengar suara laki-laki , yang sepertinya ayah gadis itu.

“Oooo iya Mahhh… Pahhhh kenalin ini Arya…. Kasian deh dia ngak punya orang tua…. Vina mau ngajak dia untuk tinggal disini ya… boleh ngakkk ?lagian rumah kita kan besar” Vina bergelayutan ditangan ayahnya.
“Hmmm… Yaw dahhh… terserahhh kamu… Duhh anak siapa ini baek amattt…”mamah Vina mencubit hidung putrinya.

Arya cengengesan , kedua orang tua Vina sangat ramah,tanpa curiga mereka menerima sikecil berotak kotor dirumah mewah itu. Malam semakin larut, penghuni rumah itu masuk kekamarna masing-masing.
Dipagi hari , Arya memperhatikan kamar barunya, sebuah tempat tidur yang empuk, bersih, hangat, otaknya yang ngeres berkhayal dengan kreatif sambil membayangkan tubuh Vina yang telanjang.

“Tok.. tokkk tokkk…”pintu kamar diketuk
“Ehhh Ci Vina…ada apa Ci”Mata Arya seperti hendak menelanjangi tubuh gadis itu, yang kini memakai seragam SMAnya.

“Arya.. ayo kamu ikut kesekolah… ntar pulangnya temenin aku shooping…Eitttt kamu mandi ama ganti baju dulu”Vina tersenyum manis ketika Arya mendelik melihat baju barunya yang bermotifkan power ranger.

“Kamu suka ngakk ? tadi ada pedagang keliling lewat trus aku beliin buat kamu….”
“Su Su.. ehhh suka..” Arya gelagapan, jawabannnya tercampur dengan pikiran ngeres dikepalanya, agak manyun pahlawan kecil kita ketika melangkahkan kakinya kekamar mandi.

“Waduhhh masak gua pake baju ginian… norak amattt…. Pilihin baju yang rada-rada macho kek…”Arya memandangi dirinya dicermin, Arya ngak sempat berpikir lebih lanjut,karena Vina sudah berteriak-teriak memanggilnya.

Arya yang duduk didepan berkali-kali memandangi Vina yang sedang nyetir, sesekali Vina tertawa kecil ketika Arya membuat lelucon-lelucon konyol.

Akhirnya tiba juga mereka disekolahan elite itu, mata Arya melotot lebar-lebar,ia tampak kesulitan mengambil nafas ketika Vina menaikkan kaki kirinya untuk memakai sepatu, sepasang paha yang mulus dan tampak halus tersibak dari balik rok abu-abu, kedua paha mulus itu  bergerak-gerak karena pemiliknya kesulitan memakai sepatu dalam posisi duduk dihadapan Stir mobil.

“Kamu tunggu disini… ini kunci mobil… kantin ada disana…nih buat jajan ” Vina terburu-buru memberikan uang 10 ribuan.

Arya memandangi Vina yang berlari-lari kecil menuju kelasnya, tangannya menyelinap kebalik celana pendek, kemudian dengan instensif mengocok-ngocok penis kecilnya.

Arya tersenyum lebar melihat Vina menghampiri mobil, gadis itu menepuk-nepuk kepala Arya sambil berkata. “Kaciannn lama ya he he he” kemudian mobil yang mereka tumpangi berhenti disebuah mall.

“Yangg ini lebih baguss…”Arya menyarankan sebuah pakaian seksi pada Vina.
“Tapi itu terlalu terbuka… maluuu…”Vina memandangi sebuah tank-top lengkap dengan rok mini.
“Udahhh beli aja… Ci Vina bagus koq kalo pake baju ini…

”Arya mulai menjerumuskan Vina agar mau sedikit mengekspose keindahan tubuhnya, akhirnya Vina memberanikan diri membeli beberapa buah pakaian minim itu, Arya juga dibelikan beberapa buah pakaian anak, sesuai ukuran tubuhnya yang kini pendek dan kecil, sehabis makan dengan akal ngeresnya Arya mengajak Vina ke Sauna.

Mata Arya melotot melihat tubuh indah itu kini hanya berbalut sebuah kain handuk.
“Arya…  panas ya ?”Vina kepanasan.
“Ya iya lah panas, coba lepasin anduknya pasti adem…”Arya menjawab sambil tersenyum rada-rada mesum.
“Enak aja… sini anduk kamu aja yang dilepas…he he he ” Vina pura-pura hendak menarik handuk yang membalut tubuh pendek dihadapannya.

Walaupun Vina menarik dengan pelan namun Handuk itu terlepas, atau lebih tepatnya sikecil jagoan kita sengaja melepaskannya.

“Ehhhh…. Aduh….” Arya pura-pura terkejut ketika handuknya terlepas.

Vina menahan Nafasnya melihat sesuatu diselangkangan Arya, ada ulat kecil yang membengkak.
Dengan berani Arya menghampiri Vina, tangan Arya hinggap dilutut Vina.

“Apa boleh aku memanggilmu Vina..”Arya bertanya serius sambil mengusap-ngusap lutut Vina.
Mata Vina yang sipit memandangi Arya kemudian mengangguk pelan, gadis itu memalingkan wajahnya kearah lain ketika Tangan Arya merayap semakin keatas.

“Ohhh…………” Nafas Vina memburu ketika Arya menciumi pahanya, Vina seperti kebingungan, disatu sisi ada rasa nikmat yang membuat penasaran, disatu sisi Vina kaget berat dengan keberanian Arya, mana mungkin anak sekecil Arya seberani ini…begitu pikiran gadis bermata sipit itu. (red : badan sih anak kecil tapi isinyaaa… pengemis tua berotak bejad…). Vina menggeliat resah antara mau menerima perlakuan Arya atau menolak pelecehan yang dilakukan oleh Arya.

Vina terdiam seribu bahasa ketika tangan kecil Arya menarik lepas kain handuk ditubuhnya.

Mata Arya terbuka lebar-lebar memandangi tubuh Vina yang mulus, buah dadanya tidak terlalu besar namun tampak keras, kulitnya yang putih mulus tampak lembab dan halus, rambutnya yang hitam sepunggung tampak basah. Kedua tangan Vina menutupi wilayah selangkangannya, tapi hal itu bukan masalah bagi Arya.

Perlahan-lahan Arya meletakkan tangannya digundukan buah dada Vina, “Arya… ahhh” Vina menepiskan tangan Arya, mata sipitnya menatap Arya, dengan berani Arya menatap dalam-dalam mata Vina.

Arya mengalungkan kedua tangannya keleher Vina, ditariknya leher gadis itu dan dengan lembut bibir mereka mulai menyatu dengan erat, tubuh Vina bergetar hebat ketika lidah Arya begitu hebat mengait-ngait lidahnya.

“Hmmmm Mmmmmhhh Mhhhh…” suara itu keluar dari mulut mulut Vina ketika Ciuman Arya mulai berubah begitu rakus dan liar.

“Oufffhhh Haaa ahhh.. Mmmmmhhhhhh” untuk sesaat Vina berhasil melepaskan bibirnya dari bibir Arya untuk mengambil nafas  namun Arya segera mengulum bibir mungil gadis itu kembali.

Rintihan-rintihan tertahan keluar dari mulut Vina ketika ciuman dan cumbuan Arya yang panas turun kearah dadanya, tubuhnya seperti tersengat aliran listrik ketika merasakan hisapan kuat diputing susunya.

“Wadowwh…. Blukkkkkkk” Arya terjengkang ketika Tangan Vina dengan reflek mendorong kepala kecil yang sedang menghisap putting Susunya kuat-kuat.

Setelah berusaha menekan rangsangan yang membara, Vina berdiri hendak meraih handuk yang tercecer namun dengan cekatan Arya menyambar handuk itu dilemparkannnya handuk itu jauh – jauh.
Tangan kanan Vina menutupi wilayah Vaginanya, sedangkan yang kiri disilangkan didepan dada ketika Arya menghampirinya kembali.

“Vina… he he he” sambil terkekeh-kekeh Arya mengambil posisi dibelakang Vina, tinggi kepalanya pas banget sebuah pantat Vina yang bulat padat, tangan mungil itu melingkar melingkari pinggul Vina, sedangkan wajahnya mendekati bulatan pantat yang empuk dan halus.

“Ohhh……..” Vina hanya dapat mengeluh panjang ketika lidah Arya menggelitiki sela-sela pantatnya, beberapa menit kemudian Vina tampak rileks, rasa nikmat yang diberikan oleh Arya sudah meracuni sekujur tubuhnya yang halus dan mulus.

Arya menarik Vina kearah bangku panjang diruangan sauna itu kemudian disuruhnya Vina untuk berbaring diatas bangku itu, Vina menuruti perintah Arya, tangan Arya mulai merayap dibuah dada Vina, dielus-elusnya bulatan Susu Vina, putting Susu Vina tampak mengeras dan meruncing, rintihan-rintihan semakin sering terdengar dari mulutnya.

“Haaaa Ahhhhhhhhh….”mata sipit Vina terbelak kemudian menatap langit-langit ruangan sauna itu dengan sayu, Kedua tangan Vina tampak terkulai lemas ketika merasakan jilatan kasar dibibir Vaginanya.

Mata Arya tambah melotot diperhatikannya baik-baik sebuah gundukan mungil dihadapan wajahnya, belahan tipis mungil  diselangkangan gadis itu tampak masih rapat dan selama ini belum terjamah oleh siapapun, bulu-bulu tipis menambah indah pemandangan bukit kecil diselangkangan Vina, ciuman-ciuman Arya membuat tubuh Vina menggeliat-geliat resah.

Dengan kedua jempolnya Arya berusaha membuka garis tipis diselangkangan Vina, berkali-kali Jempol Arya tergelincir karena licinnya bibir Vagina Vina, sampai suatu saat….

“Achhhhhhh…. “Vina mengeluh ketika merasakan sesuatu diselangkangannya seperti terbuka dengan tiba-tiba, rasanya nikmat mengiringi terbukanya sesuatu diselangkangan gadis itu.

Mata Arya memandangi belahan tipis itu yang kini sedikit terbuka, Harumnya Vagina Vina keluar dari belahan diselangkangannya, Arya menjulurkan lidah kecilnya dan dengan ahli lidah kecil Arya mulai mengorek-ngorek sela-sela diselangkangan Vina.

Tubuh mulus Vina sesekali tersentak kuat ketika jilatan Arya mengulas-ngulas dan mengait -ngait daerah sekitar bibir Vaginanya yang selama ingin belum pernah disentuh oleh lawan jenis bahkan oleh mahluk kecil seperti Arya.

“He… Ennnnnnnnnggghhhh… Crrrrrrrrrrr CRRRRRRTT ” Vina mengejang , matanya terpejam rapat-rapat merasakan sesuatu yang baru pertama ini dirasakannya.
“Slllllrrp Sllllllrrrpppppppppp SSSSSLLLLLLRRPP” berkali-kali Arya menghisap dan menelan cairan gurih diselangkangan Vina.

Arya tersenyum-senyum sambil menunggu Vina keluar dari kamar ganti, senyumnya semakin lebar melihat Sosok cantik yang kini sudah berpakaian lengkap, sebuah seragam SMA menutup rapih tubuhnya yang putih mulus, tanpa banyak bicara Vina berjalan mendahului Arya.

“Duhhh body bahenol… mulus padet kencenggg he he he” Arya merentangkan tangannya hendak bersandar ketembok yang putih.

“Heeeeiiii… kurang ajarrrrr” wajah Arya mendadak pucat ketika tembok yang disentuhnya berteriak dengan keras.

“Maa Maaaffff… kirain tembok….” Arya meminta maaf dengan gugup pada wanita bertubuh gemuk berbalutkan handuk putih dipinggirnya.

“Tembok muka-lu… Bletakkkkkkkkkk”Wanita gemuk itu menjitak kepala Arya, suara dentuman diatas kepalanya terdengar dengan kuat.

“WAdouuhhhhhhhhhhh… ” Arya sampai jatuh duduk diatas lantai, beberapa orang disana memandanginya.

“dasar mahluk cebol ngak tau diri… mau gua pencet lu kayak nyamukk hahhhh ?” wanita gemuk itu hendak menghampiri Arya kembali.

Tanpa perlu basa-basi Arya mengeluarkan jurus terhebatnya, dengan sigap ia berdiri.

“Heuupp ciattttt” tubuh kecil itu mengeluarkan tendangan sakti, dengan sekali kibas siwanita gemuk  membuat Arya terpelanting cium tanah.
“Hekkkkk…..” mata Arya melotot ketika tangan wanita itu mencekiknya.

“Sokkkk Ciatt-ciattt sagala!!!! gua remes lu biar tau tatakrama” Tangan Arya berusaha setengah mati meraih handuk yang melilit tubuh wanita gemuk itu, dengan sekali sentak akhirnya……!!!!!!!!

“Waaaaaaw….. dasar monster cebolllll ” sigemuk melepaskan cekikannnya dileher Arya, tangannya kelabakan menutupi tubuhnya yang gembrot, Arya buru-buru merangkak dengan cepat kemudian ngacir sebelum segemuk selesai membalutkan handuk ditubuhnya yang berukuran raksaksa bagi sikecil Arya.

Arya mencari-cari mobil Vina, waduh koq ngak ada.,Arya tampak panik apa salah inget kali ya , perasaan tadi sih disini mobilnya. Apa ia ditinggal pergi oleh Vina. Arya tertunduk lesu
“Ditttt….” Arya menolehkan kepalanya kearah klakson mobil, ia tersenyum setelah membuka pintu mobil ia meloncat masuk.

Arya dengan kurang ajar menyelinapkan tangannya kebalik rok seragam Abu-abu yang dikenakan oleh Vina. Gadis itu hanya menelan ludah, tanpa berani menepiskan tangan Arya yang semakin kurang ajar mengelus-ngelus pahanya.

Sebuah senyum kemenangan muncul diwajah Arya yang tampak mesum. Lagi asik-asiknya Arya melecehkan Vina tiba-tiba ia menarik tangannya dari paha Vina, Arya menundukkan tubuhnya kemudian ngumpet ketakutan melihat Wanita gemuk itu sedang mencari-cari dirinya.

“Majuuuu ayooo cepattt…..!!” Arya memberi perintah pada Vina agar segera melarikan diri. Malam itu Vina diam seribu bahasa, ia tampak risih ketika Arya memandanginya, masih terbayang kejadian diruangan sauna sian tadi.

“Vina bobo dulu mahh..”Vina berlalu kekamarnya sedangkan kedua orang tuanya masih asik menonton Super Soulmate.

Suasana hening dirumah mewah itu terusik oleh sosok kecil yang mengendap-ngendap ditengah malam, didorongnya perlahan-lahan pintu kamar dihadapannya. Mata kecilnya berbinar-binar melihat penghuni kamar itu yang sedang terlelap, tanpa suara tubuh kecil itu masuk kedalam kamar, pintu kamar Vina kembali tertutup perlahan-lahan.

Arya tersenyum disisi ranjang, tangannya mengusur selimut diatas tubuh Vina, perlahan-lahan dengan hati-hati dibukainya kancing baju piyama Vina, tangan mungil Arya bergerak menyibakkan kekiri dan kekanan, matanya memperhatikan gerakan buah Susu Vina yang bergerak dengan indah seirama dengan helaan nafas gadis itu.

Perlahan-lahan Arya merangkak naik, kedua tangannya memeluk pinggang Vina, tubuhnya yang kecil mulai meneduhi tubuh Vina, ciumannya lembut disekitar buah Susu Vina, lidahnya mengait-ngait putting Susu Vina.

“Uhhh.. Mmmmmm” Vina terbangun matanya yang sipit terbuka dan berkedip beberapa kali, ia mulai mengenali wajah kecil yang tersenyum-senyum dihadapannya, matanya yang sipit melirik kebawah, baju piyama yang dikenakannya sudah tersibak dengan lebar menampakkan dua buah Susunya yang kini sedang diremas-remas oleh tangan mungil Arya.

Nafas Vina terlihat memburu, bibirnya mendesah-desah merasakan remasan-remasan dibuah dadanya, Arya begitu ahli mempermainkan buah Susu Vina yang semakin mengeras, tangan Arya membelai-belai bulatan Susu Vina yang mulus dan halus, dicubitnya putting Susu Vina kemudian ditarik-tariknya dengan lembut.

“Ahhhh Mm Mmissssdiiii…. ” kedua tangan Vina menekan kepala Arya kearah buah dadanya, kedua kakinya melejang-lejang diatas ranjang empuk itu.

Lidah Arya mengelitiki putting Susu Vina, diemutnya puncak payudara Vina sampai gadis itu menggelepar-gelepar keenakan.

Arya bergerak mengangkangi wajah Vina sambil menyodorkan penisnya yang kecil. Vina terdiam memandangi batang kecil itu, namun pada saat Arya menjejalkan helm kecil miliknya mulut Vina terbuka perlahan , Arya tersenyum sambil menekankan selakangannya kearah mulut Vina.

Vina mulai belajar menghisap penis Arya, sebuah pelajaran mesum diajarkan oleh Arya , otak Vina diracuni oleh hal-hal berbau porno, mulut Vina tampak kempot ketika menghisap permen loli diselangkangan Arya.

Mata Arya terpejam-pejam menikmati emutan-emutan Vina sibintang pelajar “Vinaii kamu pinter bangettt…. He he he…Flopp”Arya mendadak mencabut penisnya dari mulut Vina.

Kini Arya merangkul tubuh Vina, bibir mereka bertaut rapat, suara decak rakus keluar dari mulut Arya, lidahnya terjulur mengait-ngait lidah Vina, kedua tangan Vina memeluk tubuh kecil yang berada diatas tubuhnya.

Vina tambah mendesah-desah ketika ciuman Arya kini semakin turun dan turun…
Sebuah hisapan membuat tubuh Vina menggelepar , kedua tangan Vina memegangi kepala kecil diselangkangannya yang sangat rakus dan kehausan.

Arya menekan belahan bibir Vagina Arya, lidahnya mengulas-ngulas daging kecil mungil didalam Vagina gadis itu, semakin kuat Arya mengulas-ngulas Clitoris Vina, daging kecil itu tampak semakin mengkilap, dikait-kaitnya dan diemut-emut dengan hisapan-hisapan yang teratur.

‘Hmmmmm Ohh Missd Ahhhhhhh” pinggul Vina terangkat keatas , Arya mengemut lubang Vagina Vina, mulutnya menghisap kuat-kuat, Vagina Vina
“Oww… CCCRRRRRRRTTTTT”Vina memekik kecil, merasakan semburan kenikmatan itu meledak – ledak dan meleleh dari dalam Vaginanya.

Tangan Vina mendorong kepala Arya yang masih asik melakukan jilatan-jilatan diselangkangannya, mata sipit Vina melirik kearah lubang Vaginanya, Arya telah menyedot cairan kenikmatan itu sampai kering.

Gadis Chinese itu terduduk diatas ranjang sambil memandangi Arya yang sedang berpakaian, sebelum keluar dari kamar Arya menghampiri Vina, sebuah kecupan mampir dikening gadis itu, entah apa artinya, mungkin sebuah rasa terimakasih Arya karena boleh menikmati kemulusan dan kehangatan tubuh Vina.

Disebuah meja makan tampak orang tua Vina, Vina dan juga Arya sedang menikmati sarapan pagi.
“Koqqq anak mama jadi pendiam sih”Mama Vina berusaha membuka pembicaraan.
“Ngak koqq… Cuma perasaan mama aja kali..”Vina mencoba seolah-olah tidak terjadi apa-apa, selanjutnya pembicaraanpun berlanjut diselingi oleh canda tawa.

“Wahhh ha ha ha ha” Arya ngakak ikut-ikutan tertawa walaupun ia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan, sedari tadi ia sedang asik dengan segudang pikiran-pikiran mesum.

Vina dan kedua orang tuanya bengong memandangi Arya, aneh sekali anak ini bercandanya tadi tapi koq ketawanya baru sekarang, begitulah pikiran mereka.

“Vina berangkat dulu mah.. pahh…”
“Ya.. hati-hati ya nyetirnya…”

Arya buru-buru menyambar segelas air dimeja, ia tidak mau ketinggalan
“Lohhh emang Arya ikut kesekolah ?” papah Vina memandangi tubuh kecil itu yang bergegas minum dan bangkit.

“Ehhh anu… saya mau melindungi ci Vina.. supaya ngak ada yang godain kayak kemarin….”Arya mencari alasan.

Kedua orang tua Vina saling berpandangan kemudian tersenyum, lucu sekali anak kecil ini, kecil-kecil sudah jadi pahlawan ingin melindungi anak mereka.

Vina meraih tas sekolahnya dan kemudian dengan dibuntuti Arya ia masuk kemobil , tidak berapa lama Mobil BMW berwarna silver itu meluncur menuju sebuah sekolahan elite.

Jika diperhatikan gedung sekolahan itu tampak seperti biasa, beberapa murid sedang asik bersenda gurau, sambil menunggu jemputan.

Namun disebuah ruangan olah raga seorang gadis cantik tengah asik berbaring diatas Matras busa, kedua kaki gadis itu mengangkang, sesuatu bergerak-gerak dibalik rok seragam SMAnya.

Tubuh gadis itu meliuk-liuk , mengeliat-geliat dalam gerakan yang erotic, desahan demi desahan terdengar dari bibir mungilnya.

“Mmm MmArya.. aduhh Ohhhh ekhhhh…” kedua kaki gadis itu tiba-tiba merapat, matanya yang sipit terpejam-pejam.

“Ahhhh.. pelan-pelan Msss…..hdiiii Auhhhhhh ” Vina Olivia memekik kecil ketika merasakan cumbuan Arya dibalik rok seragamnya berubah menjadi liar dan kasar.

Kepala kecil Arya bergerak-gerak dengan liar dibalik rok seragam sekolah Vina, Arya tidak mempedulikan permohonan gadis bermata sipit yang sedang kewalahan menghadapi cumbuannya yang kasar dan liar.

Kepala Vina terkulai kekiri , kadang kadang terkulai kekanan, rintihan-rintihan kecilnya terdengar merdu dan asik untuk didengar.

“Ackkk ampunnnnnn Misdhiiiiiiiihhhhh Aww KCRRRTTTTTT CRRRRRTTTTTTTTTTT ” tubuh Vina kelojotan diatas matras ketika sebuah kenikmatan melanda selangkangan gadis itu.

“Ihhhhhh…. ” Vina menurunkan Rok seragamnya yang tersibak keatas ketika kepala Arya terangkat, jagoan kecil kita berlutut dihadapan Vina, mulutnya terbuka, didalam mulut itu tampak cairan putih seperti lem.
“Glekkk Glekkkk… he he he asikkk gurihhh lezat….”tanpa merasa jijik Arya menelan cairan kenikmatan dimulutnya.

Vina duduk diatas matra busa, gadis itu berusaha mengatur nafasnya setelah terhantam oleh golombang nafsu birahi yang terasa sangat nikmat. DiaryCeritaSexku.com

Arya berdiri kemudian duduk diatas paha Vina, kedua kakinya melingkari pinggul Vina, mereka berduduk saling berhadapan, tangannya membelit leher gadis Chinese berwajah cantik dihadapannya.

Ciuman-ciuman kasar mulai mencecar bibir Vina, kedua tangan Vina memeluk tubuh kecil yang menduduki pahanya, entah kenapa Vina mulai terbiasa menerima kehadiran Arya yang selalu dapat memuaskan dan memberikan sepercik kenikmatan yang tiada taranya, ataukah ini karena Vina merasakan aman untuk melampiaskan kebutuhan seksualnya pada Arya jagoan kecil kita ? ? ?

Arya menyuruh Vina untuk membuka mulut dan menjulurkan lidahnya, walaupun masih merasa bingung Vina menuruti keinginan Arya.

“Hmmm…” Mata Vina yang Sipit terbuka sedikit dengan tatapan mata yang tampak sayu ketika Arya menghisapi lidah gadis itu yang terjulur keluar. Lidah Arya mengait-ngait lidah Vina kemudian menghisapi lidah gadis itu, kedua tangannya melepaskan beberapa kancing baju seragam Vina, Tangan sikecil Arya kini menelusup kebalik BH yang dikenakan Vina melalui sela-sela baju seragam gadis itu yang kini tersibak oleh tangan nakal Arya.

Arya melepaskan hisapannya pada lidah Vina, kini gantian Arya yang menjulurkan lidah kecilnya keluar. Vina hanya menatap lidah kecil Arya yang terjulur keluar, wajahnya bersemu merah.

Tangan Arya bergerak kebelakang kepala gadis cantik dihadapannya, dengan lembut ditariknya kepala Vina , mulut Vina terbuka dan mencoba untuk menghisap lidah Arya, sebuah hisapan lembut yang pertama, Vina merasakan ada sedikit perasaan aneh yang mengiringi detak jantungnya.


Setelah menguatkan hati dan menekan perasaan jijik , Kali ini Vina memberanikan diri membuka mulutnya untuk menghisap lidah Arya, Arya semakin menjulurkan lidahnya ketika merasakan mulut mungil Vina menghisap lidahnya, saling hisap, saling mengkait lidah , dan kuluman-kuluman yang panas semakin menenggelamkan Vina kedalam sebuah dunia baru, sebuah dunia kenikmatan yang sulit untuk dilawan dan ditolak, Apalagi ketika tangan mungil Arya menjamahi buah Susunya yang semakin mengeras.

Kepala Arya kini hinggap dibuah dada Vina, jilatan-jilatannya mulai menjalar seputar bulatan Susu Vina yang empuk dan halus.
Tangan Vina menyangga punggung Arya, posisi gadis itu seperti sedang menyusui Arya.
“Ohhhh… geliii… Aryaii enakkk.. akkkkkhhhh” Vina semakin kuat menekan kepala Arya yang sedang asik menyusu diputing Susunya yang runcing kemerahan.

Sambil mengemuti putting susu gadis cantik itu, lidah Arya bergerak menggelitiki dan mengait putting Susu Vina yang runcing mengeras. Tangan Arya tidak mau diam bergerak mengelus-ngelus paha gadis yang sedang menyusuinya. (Red : duhhh udahh disusui masih juga ngusap-ngusap paha… serakah banget ya…)

“Ahhhh AaaaAAAAAAAAHHHH CRRRTTT CRRRRRRRRR” Suara merdu Vina terdengar seperti bergelombang, sebuah kemenangan bagi sikecil Arya.

Vina Olivia tampak sedang merapikan rambutnya, pakaian seragam telah rapi menutupi tubuhnya yang mulus. Tangan Arya masih berkeliaran dipermukaan Paha Vina.

Perlahan-lahan Vina dan Arya keluar dari ruangan olahraga, dari belakang Arya menatap pinggul Vina yang bergoyang-goyang seirama dengan langkah kaki gadis itu.

0 comments:

Post a Comment